C I N T A
Karena cinta duri menjadi mawar
Karena cinta cuka menjelma anggur segar
Karena cinta keuntungan menjadi mahkota penawar
Karena cinta kemalangan menjadi keberuntungan
Karena cinta rumah penjara tampak bak kedai mawar
Karena cinta hamparan debu tampak seperti taman
Karena cinta api berkobar jadi cahaya yang menyenangkan
Karena cinta setan berubah menjadi bidadari
Karena cinta batu keras menjadi lembut bak mentega
Karena cinta duka cita menjadi riang gembira
Karena cinta hantu berubah menjadi malaikat
Karena cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Karena cinta sakit menjadi sehat
Karena cinta amarah berubah menjadi ramah
Begitulah Rumi menuturkan tentang cinta pada puisinya. Dari puisi tersebut, dapat kita ketahui bahwasanya cinta memiliki energi luar biasa begitupun dengan kekuatannya. Sebagaimana para pahlawan kita yang mencintai tanah air Indonesia, yang sudah rela mengorbankan nyawanya, rela disiksa oleh penjajah, rela dipukuli dan tak gentar dengan berbagai macam ancaman demi memerdekakan tanah air tercinta, Indonesia.
Cinta pula terkadang mampu membuang ego seseorang demi dia yang dicintai. Berhadapan dengan Tuhan pun begitu, tak perlu dibutuhkannya tawar-menawar dalam hal menjalankan syariat-Nya. الله sangat senang jika hamba-Nya bangun disepertiga malam dan bermunajat. Meskipun hal tersebut termasuk dalam kategori sunnah (Jika dikerjakan mendapatkan pahala, tidak dilakukan juga tidak apa-apa), maka seorang hamba yang mencinta Rabb-Nya, tidak akan memperhitungkan apakah hal itu sunnah ataupun wajib, yang terlintas dibenaknya hanyalah dapat bermunajat pada Rabb, الله, hingga dapat merasakan betapa manisnya dalam beribadah kepada-Nya.
Nyawanya cinta itu keikhlasan. Menukil dari Hinduisme di Bhakti Yoga, yang pertama mencintai Tuhan itu dengan setulus hati. Jika tulus pada awalnya maka tanpa pamrih menjadi akhirnya. Diawal tulus menandakan hal tersebut bersih, dan diakhir tanpa pamrih yang berarti tidak menginginkan imbalan apapun selain keridhoan yang dicintai.
اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ اَعْطِنِيْ مَحَبَّتَكَ وَمَعْرِفَتَكَ
“Ya Allah hanya Engkaulah yang aku tuju, Ridha-Mu yang aku dambakan, berikanlah aku kemampuan untuk dapat mencinta-Mu dan bermakrifat kepada-Mu.”
Sak kersane njenengan ya Allah, kulo manut.~