#30HariBercerita — Pendaki Pemula-Part 1

Alesha Tivadar
2 min readJul 4, 2023

--

Kala itu aku dan sahabatku berencana untuk mendaki Gunung Papandayan yang terletak di kabupaten Garut. Meetpoint perjalanan ini dimulai dari Terminal Pasar rebo pada malam hari, aku dan lia sudah membawa perbekalan untuk penanjak pemula.

“Lu bawa apa aja broh? “ tanya nya. Panggilan broh bagi kami sama halnya seperti sister, tapi pada kenyataannya panggilan tersebut seharusnya digunakan untuk sapaan sesama lelaki, dari serapan brother. Tapi itulah kita, semau-maunya sendiri.

“Cuma bawa jas ujan, baju, matras, sleeping bag, sama cemilan broh. Ini gua ngga bawa tenda ngga papa?” tanya ku meyakinkan

“Udah ngga papa, ntar ada temen gue yang bawa”

“Ohh oke, Jadi kita lagi nungguin doi?”

“Iya, tau nih dia belom nyampe”

Selang beberapa menit menculah seorang laki-laki dan perempuan. Menghampiri tempat duduk kita berdua. Singkat cerita kita saling berkenalan dan memulai untuk melanjutkan perjalanan. Sesampainya di terminal Guntur, Garut, kita harus naik minibus hingga sampai pertigaan pasar Cisurupan. Setibanya di pasar cisurupan, kita menepi terlebih dahulu untuk mencari sarapan disebabkan tak lain karena perut sedang semangatnya berdemo untuk menagih jatahnya. Selain sarapan di pasar, tak lupa pula kita menuju minimarket untuk membeli perbekalan yang belum sempat terbawa.

Setelah semua perbekalan dianggap sudah lengkap, selanjutnya kita harus melanjutkan dengan naik mobil yang sudah dipesan oleh fuan, temannya lia, pada beberapa hari lalu.

Setibanya di area Gunun papandayan, kita beristirahat lagi untuk mempersiapkan pendakian dan mengganti baju yang lebih proper untuk mendaki. Pada awal pendakian kita memulai dari Camp David. Pada Camp ini, terlihat beberapa rombongan pendaki yang sedang melakukan persiapan pula. Dari mulai mengganti sepatu dengan sepatu Eiger, memakai topi serta mempersiapkan tongkat gunung, hingga mempersiapkan camera untuk konten vlog. Fenomena pendakian yang sedang maraknya digandrungi kawula muda pada saat itu, tak lain dan tak bukan hanya demi konten sosial media, serta kepuasan untuk bisa memposting kegiatan pendakian dengan berlatar keindahan alam semesta. Perlombaan akan gaya fashion yang tak bisa dibilang murah pun menjadi semarak pendakian makin riuh. Tak dipungkiri pada beberapa pendakian sering terdengar perampokan diatas gunung. Ngeri memang. Tapi ,aku, sebagai pendaki pemula, aku hanya membawa barang seadanya dan lebih memilih menyewa untuk peralatan pelengkap lainnya dari pada harus membeli. Karena melihat kegunaan yang tidak mungkin akan aku pakai pada rentan waktu yang cukup sering.

Camp David camping ground merupakan lokasi yang kerap dijadikan segai camping keluarga. Bukan hanya sekedar untuk berkemah, disini pula terdapat beberapa villa yang disewakan. Tak heran, Gunung Papandayan terkenal sebagai gunung yang komersil jika dibandingkan dengan destinasi gunung yang lainnya. Dari Camp ini pun, sudah bisa terlihat uap yang melambung keluar. Keindahan lain yang tak kalah menarik ialah pemandangan batu vulkanis putih yang berpadu-padan dengan uap yang melambung di beberapa titiknya. Sekitar 20–30 menit berjalan melewati kawah, sebuah jalan setapak seakan menjadi karpet merah menyambut para pendaki untuk membawa kepunggung bukit.

--

--

Alesha Tivadar
Alesha Tivadar

No responses yet